Selasa, 24 Maret 2015

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH KLAS 9 (A,B,C,D) MUMA


KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH KLAS 9
SMP MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA
TAHUN 2014/2015




Kamis, 01 Mei 2014

Tambahan materi Klas VII

Pidana Penjara dan Denda terkait Pasal Pencemaran Nama Baik dalam UU ITE
Oleh: Ronny, M.Kom, M.H (Ronny Wuisan)
[Penulis adalah seorang LawBlogger/Praktisi Hukum Telematika di Indonesia]
Keberlakuan dan tafsir atas Pasal 27 ayat (3) UU ITE tidak dapat dipisahkan dari norma hukum pokok dalam Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP. Demikian salah satu pertimbangan Mahkamah Konstitusi dalam putusan perkara No. 50/PUU-VI/2008 atas judicial review pasal 27 ayat (3) UU ITE terhadap UUD 1945. Mahkamah Konstitusi menyimpulkan bahwa nama baik dan kehormatan seseorang patut dilindungi oleh hukum yang berlaku, sehingga Pasal 27 ayat (3) UU ITE tidak melanggar nilai-nilai demokrasi, hak azasi manusia, dan prinsip-prinsip negara hukum. Pasal 27 ayat (3) UU ITE adalah Konstitusional.
Bila dicermati isi Pasal 27 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (1) UU ITE tampak sederhana bila dibandingkan dengan pasal-pasal penghinaan dalam KUHP yang lebih rinci. Oleh karena itu, penafsiran Pasal 27 ayat (3) UU ITE harus merujuk pada pasal-pasal penghinaan dalam KUHP. Misalnya, dalam UU ITE tidak terdapat pengertian tentang pencemaran nama baik. Dengan merujuk Pasal 310 ayat (1) KUHP, pencemaran nama baik diartikan sebagai perbuatan menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum.
Pasal 27 ayat (3) UU ITE
"Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang bermuatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik"
Pasal 310 ayat (1) KUHP
Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Rumusan Pasal 27 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (1) UU ITE yang tampak sederhana berbanding terbalik dengan sanksi pidana dan denda yang lebih berat dibandingkan dengan sanksi pidana dan denda dalam pasal-pasal penghinaan KUHP.
Misalnya, seseorang yang terbukti dengan sengaja menyebarluaskan informasi elektronik yang bermuatan pencemaran nama baik seperti yang dimaksudkan dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE akan dijerat dengan Pasal 45 Ayat (1) UU ITE, sanksi pidana penjara maksimum 6 tahun dan/atau denda maksimum 1 milyar rupiah.
Pasal 45 UU ITE
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Masih ada pasal lain dalam UU ITE yang terkait dengan pencemaran nama baik dan memiliki sanksi pidana dan denda yang lebih berat lagi, perhatikan pasal 36 UU ITE.
Pasal 36 UU ITE
"Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 27 sampai Pasal 34 yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain"
Misalnya, seseorang yang menyebarluaskan informasi elektronik yang bermuatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain akan dikenakan sanksi pidana penjara maksimum 12 tahun dan/atau denda maksimum 12 milyar rupiah (dinyatakan dalam Pasal 51 ayat 2)
Pasal 51 ayat (2) UU ITE
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah).

Sumber:
http://www.legalitas.org/?q=content/pidana-penjara-dan-denda-terkait-pasal-pencemaran-nama-baik-uu-ite

Rabu, 09 April 2014

tugas 3



Kamis, 03 April 2014

materi 11 Klas 7 sem 2

CARA MEMBUAT DAFTAR ISI OTOMATIS

Dalam sebuah dokumen panjang (long document) yang didalamnya terdapat halaman daftar isi, misalnya sebuah karya Tulis, biasanya halaman daftar isi tersebut dibuat secara terpisah dari dokumen induk, dan dikerjakan secara manual. Barulah pada saat pencetakan dan penjilidan, halaman daftar isi diletakkan pada urutan semestinya. Jika ini yang Anda lakukan selama ini, sebaiknya segera tinggalkan cara konvensional tersebut karena Anda semestinya dapat memanfaatkan fitur canggih pengolah kata Word 2007 (atau versi sebelumnya) untuk menciptakan daftar isi secara otomatis.

Materi ini merupakan lanjutan dari pembelajaran sebelumnya yaitu setelah Anda menguasai dengan baik bagaimana cara menggunakan menu dan ikon untuk membentuk dua format nomor halaman berbeda dalam sebuah dokumen. Masih ingat dengan baik pelajaran tersebut, bukan?

Apakah Keuntungan dari Pembuatan Daftar Isi secara Otomatis?

Berdasarkan pengalaman, sisi keuntungan pembuatan daftar isi secara otomatis daripada melakukannya secara manual antara lain:


  • Daftar isi dapat dibuat dengan cepat dan praktis.
  • Bila terjadi perubahan terhadap konten dokumen yang menyebabkan perubahan letak halaman suatu bab atau sub bab, maupun perubahan teks judul bab maupun judul sub-bab, maka pembaruan terhadap daftar isi dapat dilakukan secara otomatis.
  • Bisa menuju dengan cepat ke bagian manapun dari dokumen melalui daftar isi.
  • Tidak perlu mengerjakan halaman daftar isi secara terpisah dan manual.
Fitur yang saya maksudnya diatas adalah Table of Contents. Namun demikian, untuk menciptakan halaman daftar isi secara otomatis terdapat syarat yang harus dipenuhi, yaitu Anda harus mendefinisikan terlebih dahulu style-style untuk seluruh judul bab maupun sub-bab. Mari kita mulai pembahasan dari Style.

Apa itu Style dan Bagaimana Cara Mendefinisikannya?

Style adalah karakteristik pemformatan tertentu yang diberi nama serta disimpan sehingga dapat dipakai berulang-ulang. Pendefinisikan sebuah style dapat menghemat pekerjaan penyuntingan. Sebagai contoh begini, jika Anda tetapkan bahwa judul bab harus memakai font Arial 14 pt, cetak-tebal, dan berspasi 36 point terhadap paragraf pertama, maka Anda pemformatan yang demikian harus Anda lakukan terhadap seluruh judul bab satu-per-satu.

Cara yang lebih baik adalah mendefinisikan sebuah style yang memiliki karakteristik pemformatan seperti tersebut diatas, lalu menyimpannya dengan suatu nama. Sekarang, Anda tinggal memilih nama style itu setiap kali hendak memformat judul bab. Lebih praktis, bukan?

Tetapi tidak hanya itu. Ada manfaat lain dari penerapan style dalam naskah dokumen, yaitu bisa digunakan untuk menciptakan daftar isi dokumen secara otomatis. Perhatikan layar aplikasi Microsoft Word 2007, dan pastikan tab Home dalam keadaan terbuka. Anda lihat ribbon Style disana, bukan?

Ribbon Style
Ribbon Style
Langkah berikut cara mendefinisikan sebuah style. Saya akan tunjukkan kepada Anda cara mendefinisikan dua buah style, masing-masing akan saya beri nama "Judul Bab" dan Judul Sub Bab".
  • Pastikan ribbon Style sudah terlihat di layar aplikasi Word 2007 Anda.
  • Klik tanda pembuka jendela dialog style seperti ditunjukkan dalam gambar berikut ini.
Jendela Dialog Style
Jendela Dialog Style dan Ikon New Style
  • Klik ikon New Style di bagian bawah jendela dialog tersebut.
  • Di bagian Name, tulis nama untuk style baru yang akan didefinisikan.
  • Di bagian Style Based On, pilih Heading 1 dari daftar. Disini Anda harus mendasarkannya pada style yang sudah ada untuk dapat mendefinisikan sebuah style baru.
Dialog Pembuatan Style Baru
Jendela Dialog Pembuatan Style Baru
  • Di bagian Formatting, pilih font Arial, ukuran 14 point, dan berilah efek cetak-tebal (bold).
Menu Pemformatan Paragraph
Menu Pemformatan Paragraph
  •  Dibagian bawah dari jendela dialog itu, klik tombol Format, lalu pilih Paragraph.
  • Pada jendela dialog kedua yang diperlihatkan, selanjutnya Anda dapat menetapkan spasi paragraf seperti yang sudah pernah kita bahasa sebelumnya, yaitu sebesar 0 pint untuk Before, dan 36 point untuk After. Kemudian klik OK.
  • Klik OK untuk menutup jendela dialog pembuatan style baru.
  • Akhirnya tutup kembali dialog Style.
Sekarang lihatlah kembali pada ribbon Style. Anda harus menemukan style baru yang telah Anda definisikan itu dalam daftar nama style.

Style Baru didalam Ribbon Style
Style Baru didalam Ribbon Style

Tugas Mandiri

  1. Dengan langkah-langkah yang sama Anda dapat mendefinisikan style baru bernama "Judul Sub Bab". Misalnya memiliki karakteristik memakai font Arial 12 point, cetak tebal, dan berjarak 12 point terhadap paragraf sebelum dan sesudahnya. Gunakan Heading 2 sebagai dasar untuk mendefinisikan style "Judul Sub Bab".
  2. Definisikan pula style baru bernama "Judul Sub Bab2' dengan karakteristik pemformatan memakai font Arial, ukuran 12 point, cetak tebal dan miring, serta berjarak 12 point terhadap paragraf sebelum maupun sesudahnya. Gunakan Heading 3 sebagai dasar untuk mendefinisikan style baru ini!


Penerapan Style

Cara menerapkan sebuah style pada sebuah teks sangat gampang. Cukup letakkan kursor pada baris teks tersebut, dan kemudian klik salah satu style pada ribbon style yang ingin diterapkan ke teks itu. Jika Anda masih ingat dengan contoh sistematika karya tulis pada pelajaran terdahulu, terapkan style "Judul Bab" ke seluruh teks yang terdapat didalam sistematika itu, baik yang terdapat didalam Section 1 maupun Section 2!

Hasilnya akan tampak seperti ini:

Hasil Penerapan Judul Bab
Hasil Penerapan Style Judul Bab
Untuk menerapkan style "Judul Sub Bab", silahkan sunting naskah sistematika karya tulis, kemudian tambahkan teks judul sub bab berikut ini:

Teks Judul Sub Bab
Teks Judul Sub Bab
Kemudian, terapkan style "Judul Sub Bab' untuk setiap judul sub bab tersebut. Hasilnya akan tampak seperti ini:

Hasil Penerapan Style terhadap Teks Judul Sub Bab
Hasil Penerapan Style untuk Judul Sub Bab
Tambahkan teks untuk judul sub- bab kedua, dan kemudian terapkan style "Judul Sub Bab2". Hasilnya harus terlihat seperti ini:

Hasil Penerapan Heading 3
Hasil Penerapan Style untuk Judul Sub Bab kedua
Pembuatan Daftar Isi Secara Otomatis

Inilah bagian puncak dari pembahasan kita. Setelah seluruh style yang dibutuhkan didefinisikan serta diterapkan, maka proses pembuatan halaman daftar isi secara otomatis sudah dapat dimulai. Meskipun persiapan sebelumnya tampak ribet, akan tetapi percayalah bahwa ini merupakan cara terbaik dalam membuat daftar isi. Kelak Anda akan bisa merasakan manfaatnya!


  • Mula-mula Anda harus memisahkan teks "Daftar Isi" ke halaman baru berikutnya. Pastikan kursor tepat berada di awal baris yang berisi teks "Daftar Isi".
  • Klik tab Insert, lalu pilih ikon Page Break.
Pemenggalan Paksa Paragraf
Pemenggalan Paksa Paragraf ke Halaman Baru
  • Lakukan pula hal yang sama untuk baris baris yang berisi teks "Daftar Gambar". Dengan demikian, sekarang Daftar Isi benar-benar berada dalam satu halaman tersendiri.
Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar Isi
  • Siapkan satu baris kosong tepat dibawah teks "Daftar Isi", dan pastikan kursor berada di baris tersebut saat ini.
  • Klik tab Reference, lalu buka daftar pada ikon Table of Contents, pilihlah opsi Automatic Table 2.
Ikon Pembuatan Daftar isi Otomatis
Ikon Pembuatan Daftar Isi Otomatis
  • Hasil yang Anda peroleh akan terlihat seperti ini. Silahkan hapus teks yang berbunyi "Table of Contents" karena tidak diperlukan.
Hasil Daftar isi Otomatis
Hasil Daftar Isi Otomatis
Cara Memperbarui Daftar Isi

Bila dalam perkembangannya konten dokumen mengalami perubahan karena penyuntingan yang telah dilakukan, maka daftar isi akan diperbarui secara otomatis ketika Anda membuka kembali file dokumen itu pada penyuntingan yang Anda lakukan berikutnya. Namun bisa Anda menghendaki pembaruan daftar isi dilakukan secara juga, maka Anda bisa melakukannya dengan cara ini:
  • Pastikan tab Reference masih dalam keadaan aktif.
  • Klik didalam daftar isi sehingga kursor berada didalamnya.
  • Klik ikon Update Table.
  • Pada jendela dialog yang diperlihatkan, pilih opsi Update Entire Table.
  • Klik OK.
Memperbarui Daftar Isi
Memperbarui Daftar Is



Sumber : http://pintarbelajartik.blogspot.com/2012/05/bagaimana-cara-menciptakan-daftar-isi.html

materi 10 Klas 7 sem 2

Perbandingan Microsoft Word 2007 dan Microsoft Word 2003

Pada awalnya, Ms. Word 2007 tidak jauuh berbeda dengan Ms. Word 2003. Tetapi Ms. Word 2003 sekarang di munculkan dengan tampilan baruu dan dengan nama baruu juga, yaitu Ms. Word 2007. Ms. Word 2007 juga adalah pengolah kata . Ms. Word 2007 tentunya muncul di tahun 2007 pula. Tampilan layarnyapun tidak terlalu jauh dengan Ms. Word 2003, tetapii sedikit lebih rumit.
Di bawah ini saya akan menunjukkan sedikit tampilan layar pada Ms. 2007 yang saya ketahui. Meskipun tak terlalu lengkap . Dan terlalu jelas. Atau dengan kata lain di bawah ini adalah langkah-langkah untuk mengoprasikan Ms. Word 2007 .
Perhatikanlah langkah di bawah .

1. Membuka Ms. Word 2007 tidak jauh berbeda dengan 2003. Mulanya juga berada di dalam h Ms. Office ( perhatikan bulatan dan tanda panah yang berwarna hijau di bawah )
2. Inilah tampilan pertama yang akan anda lihat pada tampilan Ms. Word 2007. Lihatlah dengan baik. Tampilan toolbar pada Ms. Word 2007 adalah Vertikal dan semuanya menjadi satuu dengan di lengkapi gambar-gambar yang dapat membuat tampilannya menarik dam freessh, sedangkan pada Ms. Word 2003, toolbarnya ditampilkan secara Horizontal.
3. Toolbar-toolbal pada Ms. Word 2007 seperti HOME, INSERT, PAGE LAYOUT, VIEW sama dengan toolbar-toolbar pada Ms. Word 2003 ,hanya saja ada beberapa toolbar yang tak ada pada Ms.word 2003 ada pada Ms.word 2007
4. Pada gambar diatas menu B, I, U , jenis tulisan, ukuran huruf, pemberian warna pada huruf, dll ada pada tampilan menu HOME sedangkan yang pada Ms. Word 2003 adalah berada diluar menu HOME.
5. Pada tampilan menu INSERT, menu picture, clipart,dll dilengkapi dengan gambar-gambar dengan ukuran yang sedikit besar dan berwarna yang membuat tampilannya kelihatan sedikit menarik dibandingkan tampilannya pada Ms.word 2003.
6. Pada menu PAGE LAYOUT ,. Disinilah tempat untuk mengatur kertas .mulai dari ukuran, membuat columns, jarak spasi, warna kertas ,dsb.
7. Inilah menu REFERENCES .Menu ini tidak ada pada Ms. Word 2003. Di menu ini yang dijelaskan adalah berbagai menu untuk memudahkan cara membuat daftar pustaka , daftar isi atau sebagainya..( fungsi saya ambil sesuai dengan apa yang saya lihat )
8. Menu MAILINGS. Pada menu ini yang terlihat dapat dipergunakan hanya 3 menu (lihat gambar). Padahal jika sudah ingin di pergunakan , ke 4 menu tersebut terlihat tak dapat dipergunakan karena akan muncul kata-kata yang tidak dapat di mengerti.
9. Menu REVIEW adalah menu yang dapat dipergunakan untuk melihat, mencari dan memberikan comment atau dapat juga dipakai untuk memberikan efek english.
10. Menu VIEW . Menu ini di gunakan untuk melihat ketikan yang dibuat secara besar (zoom) .dan sebagainya.
Penjelasan tentang toolbar–toolbar di atas, hanya berdasarkan yang saya lihat. Karena sebenarnya Ms. Word 2007 agak lebih rumit cara mengoprasikannya dari pada cara mengoprasikan pengolah kata yang terlebih dahulu telah kita kenal yaitu Ms. Word 2003.
Di bawah ini adalah penjelasan tambahan tentang Ms. Word 2007. Penjelasan yang bila di perhatikan perbedaan tersebut juga terdapat di Ms. Word 2003. Tetapi beda.
• Pada gambar di bawah terlihat bahwa jenis tulisan tidak hanya dapat di ganti pada satu tempat , melainkan dua tempat
• Toolbar-toolbar pada Ms. Word 2007 juga tidah seperti pada Ms.word 2003. Toolbars pada Ms. Word 2007 di kelompokkan sesuai kategorinya masing-masing .( perhatikan nomor-nomor pada gambar)
secara umum perbedaan yang kita jumpai antara word 2003 dan 2007 adalah
  • file hasil produksi ms word 2007 defaultnya berformat .docx , dimana format tersebut tidak bisa dieksekusi (cieh bahasanya) atau dibaca oleh ms word 2003 yang defautlnya .doc
    namun word 2007 bisa membaca format .doc, dan .docx
  • terdapat smartart di ms word 2007, smartart adalah semacam kumpulan template grafis yang mudah digunakan, sedangkan di 2003 belum ada
  • tampilan menu 2007 sudah lebih banyak ke kumpulan toolbar (ribbon)
  • di 2007 ada tombol bulat di pojok kiri atas yang sebagian besar gunanya menggantikan fungsi menu File, yang disebut office button
  • ada quick access toolbar di 2007 dan belum ada di 2003
  • jika kita menyimpan file .doc di office 2007 ukurannya akan lebih kecil dibanding .docx

dikutip dari http://halamansebelas.co.cc

Materi 9 Klas 7 sem 2

Menggunakan Menu Dan Ikon Pengolah Kata Pada Microsoft Office Word
Membuat Dokumen
 Untuk membuat dokumen baru, dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Klik menu File > New sehingga muncul jendela Task Pane yang menampilkan bagian New Document.
2. Setelah itu, pilihlah Blank Document untuk membuat dokumen. (Dapat juga memilih salah satu dokumen template untuk membuat dokumen baru berdasarkan template yang telah disediakan.)
Di dalam Tool Bar juga terdapat tombol New Blank Document (lihat gambar dibawah) yang befungsi untuk membuat dokumen baru tanpa melalui jendela Task Pane.
keterangan :
Margins : untuk menentukan batas atas (Top), kiri (Left), kanan (Right), dan bawah (Bottom) dokumen, dan ada juga orientasi kertas. Gambar 6 menunjukkan margin halaman.
Paper Size : untuk menentukan ukuran kertas yang akan digunakan dengan memilih opsinya pada menu drop-down. Jika menginginkan unkuran kertas sendiri, dapat diisi nilainya secara langsung pada kotak Width dan Height.
Secara default, satuan yang digunakan pada ruler maupun margin adalah inchi. Untuk mengubahnya ke centimeter, klik menu Tools > Options sehingga muncul kotak dialog Options (Gambar dibawah). Pilih tab General. Pada bagian Measurements Units, gantilah satuan keCentimeters.

Menyimpan Dokumen
 setelah kita mempelajari cara membuat dokumen baru pada ms word, sekarang kita perlu menyimpannya. Nah Untuk menyimpan dokumen baru,secara default nama dokumen yang dibuat akan berurutan, yaitu Document 1, Document 2, Document 3, dan seterusnya. Cara untuk menyimpan dokumen adalah sebagai berikut:

1. Klik menu File -> Save atau File -> Save As sehingga muncul kotak dialogSave As berikut
2. Di dalam kotak dialog tersebut, lakukan pengaturan sebagai berikut:
• Save in: tentukan lokasi folder tempat dokumen akan disimpan.
• File name: ketikkan nama untuk identifikasi dokumen.
• Save as type: type dokumen, gunakan default yang diberikan, yaitu Word Document.
• Klik tab Save untuk menyimpan dokumen tersebut.
Untuk menyimpan dokumen lama yang telah diedit, klik menu File -> Save. Apabila dokumen tersebut hendak disimpan dengan nama yang berbeda, klik File -> Save As sehingga caranya sama seperti menyimpan dokumen baru. Apabila dalam menyimpan dokumen, nama yang digunakan sama dengan nama yang sudah ada di dalam folder, maka kotak konfirmasi seperti ini :


• Replace exiting file: menimpa file yang sudah ada dengan dokumen baru.
• 
Save change with a different name: menyimpan dokumen baru dengan nama lain.
• 
Merge into exiting file: menggabungkan perubahan yang dilakukan kedalam file yang sudah ada.
Setelah selesai mengedit dokumen dan memastikan sudah menyimpannya, ada beberapa cara untuk menutup dokumen, yaitu:
• Klik menu 
File -> Close.
• Klik tombol 
Close Window yang terdapat di dalam Title Bar.
Dokumen yang telah disimpan dapat dibuka dengan salah satu cara berikut:
• Klik menu 
File -> Open.
• Klik tombol 
Open yang terdapat di dalam Tool Bar.
kemudian pilih file dokumen yang hendak dibuka.
Agar file-file dokumen tertata rapi, hendaknya file disimpan di dalam folder sesuai kategori, ini juga dapat membantu saat hendak membuka file yang telah tersimpan. Untuk membuat folder, lihat kotak dialog gambar 10, bedanya hanya klik kanan pada mouse lalu pilih New -> Folder.

'
Mengatur Halaman Microsoft Word
 Membuat Nomor Halaman Pada Dokumen
  1. Pada Insert tab, Header & Footer, klik Page Number.
  2. Pilih letak nomor halaman:
    • Top of Page, untuk menempatkan nomor halaman di bagian atas (header).
    • Bottom of Page, untuk menempatkan nomor halaman di bagian bawah (footer).
    • Page Margins, untuk menempatkan nomor halaman di dekat marjin halaman.
    • Current Position, untuk menempatkan nomor halaman di posisi kursor.
  3. Klik bentuk nomor halaman yang diinginkan dari galeri.
  4. Tutup header/footer dengan mengklik ganda pada area dokumen atau klik tombolClose Header and Footer.
 Merubah Format Nomor Halaman
Misalnya, merubah dari format 1,2,3 ke format i,ii,iii.
  1. Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk memunculkanHeader & Footer Tools.
  2. Pada Design tab, Header & Footer, klik Page Number, dan kemudian klik Format Page Numbers.
  3. Di kotak dialog PageNumber Format, bagian Number format, klik tanda panah dan pilih gaya penomoran yang diinginkan.
  4. Klik OK.
 Merubah Penomoran Halaman
  1. Klik ganda pada header/footer untuk memunculkan Header & Footer Tools.
  2. Pada Design tab, Header & Footer, klik Page Number, dan kemudian klik Format Page Numbers.
  3. Di kotak dialog PageNumber Format, bagian Page numbering, pillih:
    • Continue from previous section, untuk melanjutkan nomor halaman dari section sebelumnya.
    • Start at dan isi nomor pada kotak di sampingnya, untuk memulai penomoran dari nomor tertentu.
  4. Klik OK.
 Merubah Jenis dan Ukuran Font Nomor Halaman
  1. Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk memunculkanHeader & Footer Tools.
  2. Pilih/sorot nomor halaman.
  3. Pada mini toolbar yang muncul, lakukan format yang diinginkan.
 Membuat Letak Nomor Halaman Yang Berbeda Di Halaman Ganjil Dan Genap

Seperti contoh di atas, kita akan membuat halaman ganjil memiliki nomor halaman di sebelah kanan. Pada halaman genap, nomor halaman di sebelah kiri.
  1. Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk memunculkanHeader & Footer Tools.
  2. Pada Design tab, grup Options, centang kotak Different Odd & Even Pages.
  3. Pada halaman ganjil, buat nomor halaman di sebelah kanan.
  4. Kemudian pindah ke halaman genap, dan buat nomor halaman dengan posisi di sebelah kiri.
  5. Selanjutnya setiap kita menambah halaman baru, maka posisi nomor halaman akan mengikuti format yang telah dibuat.
 Membuat Letak Nomor Halaman Pertama Yang Berbeda Pada Setiap Bab

Seperti contoh pada gambar, halaman pertama pada setiap bab akan berbeda posisinya dengan halaman-halaman yang lain. Biasanya untuk pengaturan seperti ini, ada yang memisahkan setiap bab dalam dokumen yang berbeda.
Tetapi dengan penggunaan 
section break maka kita dapat menggabungkan beberapa bab dalam dokumen yang sama.

Lebih jelasnya tentang penggunaan section break dapat dibaca di artikel ini: 
Gunakan Section Break untuk Mengatur Layout dan Format Dokumen di Word 2003/2007
  1. Klik ganda pada header/footer untuk memunculkan Header & Footer Tools.
  2. Pada Design tab, grup Options, centang kotak Different First Page.
  3. Pada halaman pertama, buat nomor halaman seperti contoh pada gambar.
  4. Kemudian pindah ke halaman kedua, dan beri nomor halaman di kanan atas.
  5. Selanjutnya kita akan membuat section baru untuk memisahkan antar bab.
  6. Taruh kursor di bagian yang ingin dibuat section baru (contoh pada gambar: di tulisan Chapter 2).
  7. Pada Page Layout tab, Page Setup, klik Breaks.
  8. Dalam grup Section Breaks , pilih jenis break Next Page. Sekarang lihat format nomor halaman pada section 2 akan sama dengan section 1.
  9. Selanjutnya bila kita ingin menambahkan bab baru, ikuti langkah 6-8.
Membuat Format Nomor Halaman Yang Berbeda Dalam Dokumen Yang Sama

Seperti contoh pada gambar, halaman Daftar Isi menggunakan format angka romawi (i,ii, iii, dst) sedangkan isi menggunakan angka arab (1,2,3, dst).
Pada bagian ini juga akan digunakan 
Section Break.
  1. Pisahkan antar bagian (Daftar Isi dan The Article) dengan section break. Pilih tipe break Next Page.
    Tip: Kita bisa membuat section break dahulu, baru kemudian mengetikkan isi dokumen. Tandai dengan judul masing-masing section.
  2. Pada Insert tab, Header & Footer, klik Page Number dan pilih Format Page Numbers.
  3. Pada bagian Number format, pilih format angka romawi. Setelah selesai klik OK.
  4. Ulangi langkah 2 dan sekarang pilih Bottom of Page untuk menyisipkan nomor halaman.
  5. Klik ganda pada footer di Section 2 (bagian The Article). Lihat contoh pada gambar.
  6. Selanjutnya pada grup Header & Footer, klik Page Number dan pilih Format Page Numbers.
  7. Pada Page numbering klik Start At dan ketikkan angka 1. Setelah selesai klik OK.
 Menghilangkan Nomor Halaman
  1. Pada Insert tab, grup Header & Footer, klik Page Number.
  2. Pilih Remove Page Numbers.
  3. Untuk menghapus secara manual, klik header/footer dan pilih nomor halaman. Kemudian tekan tombol Delete.
Catatan:
Jika ada membuat 
different first-page atau odd and even header/footer, atau memiliki section yang tidak terhubung, maka pastikan untuk menghapus setiap nomor halaman pada tiap header/footer.
Mencetak Dokumen
1.  Menampilkan dokument sebelum di cetak
     Sebelum mencetak, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu guna memastikan
     bahwa hasil cetakannya nanti sesuai dengan yang diinginkan. Kita dapat
     menggunakan Print Preview, untuk menampilkan seluruh halaman, satu, dua atau
     beberapa halaman. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
     1. Buka dokumen yang akan di print
     2. Klik tombol Microsoft Office Button
      3. Pilih tombol Print kemudian pilih dan klik tombol Print Preview
     4. Selanjutnya tampilan akan seperti berikut ini
Tampilan
2.  Mencetak dokumen
     Setelah memastikan bahwa dokumen yang telah kamu kerjakan sudah benar,
     selanjutnya kamu dapat mencetaknya ke dalam kertas dengan menggunakan printer.
     Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Buka dokumen yang akan diprint
2. Klik tombol Microsoft Office Button
3. Pilih tombol Print kemudian pilih dan klik tombol Print (Ctrl + P)
4. Lakukan pengaturan sesuai dengan printer yang kamu miliki pada kotak dialog
     print
5.  Kemudian akan tampil kotak dialog Print. Tentukan setting percetakan sebagai berikut
         a. Print, Name : untuk menentukan nama printer pencetak yang digunakan
         b. Page Range : halaman yang akan dicetak
         c. All  :  semua halaman
         d. Current page : halaman yang aktif
6. Pages  :  nomor-nomor halaman tertentu yang dicetak
         a. Satu (1) :  mencetak halaman 1
         b. 2, 7 :  mencetak halaman 2 dan 7
         c. 5-20 : mencetak halaman 5 sampai dengan 20
7.  Print What : untuk menentukan apa yang akan dicetak
 8. Print  :  pilihan halaman yang akan dicetak
         a. All Pages In Range : semua halaman
         b. Odd Pages  :  halaman-halaman nomor ganjil
         c. Even Pages  : halaman-halaman nomor genap
         d. Number of Copies : rangkap catak
9. Akhiri dengan menekan OK, untuk memulai mencetak ke kertas.
 
Perbedaan antara Tab, Ribbon dan Group
Tab adalah sederetan menu yang ditandai dengan teks. terdiri dari tab File, Insert, Page Layout, dll.Ribbon adalah area yang digunakan untuk menampilkan tab dan menu dari tab yang aktif. Sedangkan Group adalah kelompok menu dalam tiap Ribbon yang memiliki kesamaan fung
si.  Jadi, Ribbon menyediakan tab yang terdiri dari menu, dan menu sendiri terdiri dari beberapa Group, dan Group terdiri dari sekumpulan menu yang memiliki kesamaan fungsi.

Translate